MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Tentang
Strategi Peningkatan Produksi Pertanian
di Kabupaten Tanah Datar Guna Meningkatkan
Kesejahteraan Petani
Oleh :
GILANG SURYO NUGROHO
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019-01-17
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya.Sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah Perencanaan Pembangunan yang bejudul, Strategi Peningkatan Produksi
Pertaniandi Kabupaten Tanah Datar Guna MeningkatkanKesejahteraan Petani ,sebagai
tugas akhir semester mata kuliah Perencanaan Pembangunan.
Dengan makalah ini penulis harapkan dapat memberikan
wawasan kepada para pembaca mengenai penting nya peranan pertanian dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Didalam makalah ini masih terdapat kekurangan,untuk
itu penulis mohon maaf. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.Atas kritik dan saran dari pembaca,penulis
ucapkan terima kasih. Demikianlah makalah ini disampaikan semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Padang,
Januari 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan jangka panjang pada
hakekatnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat/seluruh rakyat
indonesia. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara Agraris yang mana
sebagian besar penduduknya masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan sektor pertanian ditetapkan sebagai motor
penggerak pertumbuhan yang mampu meningkatkan pendapatan petani dan mampu
mengentaskan kemiskinan. Perkembangan/pembangunan sektor pertaniaan bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani melalui peningkatan
produksi dan produktivitas.
Sektor pertanian/agribisnis perlu
dikembangkan karena dapat meningkatkan kesempatan kerja,untuk meningkatakan
pendapatan masyarakat, pendistribusian pendapatan yang merata dapat memperluas
pangsa pasar.
Melalui bimbingan dan penyuluhan
yang dilaksanakan oleh pemerintah diharapkan para petani semakin giat melakukan
diversifikasi tanaman serta dapat berupaya secara maksimal dalam meningkatkan
mutu bibit, ketepan pola tanan maupun pemasaran hasil pertanian sehingga
ketergantungan terhadap impor dapat di kurangi.
Perekonomian Kabupaten Tanah Datar
masih berbasis agrobisnis, hal ini dapat dilihat dari sumbangan sektor
pertanian terhadap PDRB Kabupaten Tanah Datar. Pada tahun 2008 sektor pertanian
mampu memberiakan kontribusi yang cukup besar sekitar 37.55% atau 875.647,34
dari total PBRB Kabupaten Tanah Datar sebesar 2.331.745,79.
- TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah:
- Untuk mengetahui perkembangan produksi pertanian di Tanah Datar.
- Untuk mengetahui uasaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
- Untuk mengetahui seberapa besar peranan pertanian terhadap perekonomia.
Adapun tujuan lain pembuatan makalah
ini adalah sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Ekonomi Agrobisnis.
- RUMUSAN MASALAH
Ruang lingkup masalah yang dibahas
dalam makalah ini adalah:
- Bagaimana perkembangan produksi pertanian di Kabupaten Tanah Datar?
- Kebijakan apa yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk meningkatkan kesejahteraan petani?
BAB II
KAJIAN TEORI
Ahli ekonomi David Ricardo
mengemukakan pentingnya pembangunan pertanian dalam pertumbuhan perekonomian,
sebab pembangunan industri tergantung pada sektor pertanian. Dengan demikian
perlunya pengembangan disktor pertanian karena peertanian mempunyai peranan
dalam perekonomian.
Pertanian merupakan usaha pengolahan
lahan, bercocok tanam. Dalam pertanian luas lahan sangat mempengaruhi dan
tingkat kesuburan tanah juga sangat menentukan hasil produksi pertanian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi pertanian pada kelompok komoditi usaha tani adalah:
· Lahan
· Tenga kerja
· Benih unggul
· Pupuk
· Pertisida
· Obat-obat
perangsang tumbuhan lainnya
· Kelembagaan
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISA
3.1
PERTANIAN DAN PRODUKSI
- TANAMAN PANGAN
Di Kabupaten Tanah Datar, basis
ekonomi rakyat telah tumbuh dan berkembang dari sektor pertanian dengan luas wilayah
136.600 Ha, lebih dari 52,40% lahan digunakan untuk budidaya pertanian. Dengan
potensi pertanian yang cukup besar, secara agloklimat dan geografis, Kabupaten
Tanah Datar dimungkinkan untuk mengembangkan komoditi-komoditi yang bernilai
ekonomi tinggi karena Kabupaten Tanah Datar memiliki sumber daya pertanian yang
cukup banyak. Sebagai daerah agraris, sektor pertanian merupakan pilar utama
peningkatan ekonomi kerakyatan, strategi yang dapat dilakukan disektor ini
adalah meningkatkan daya saing dan menjaga kontinuitas produk yang dihasilkan.
Supaya dapat meningkatkan produksi
pertanian guna meningkatka kesejahteraan petani terlebih dahulu kita harus
mengetahui komoditi unggulan yang dapat di kembangkan di Kabupaten Tanah Datar.
Sub sektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor unggulan daerah.
Jenis komoditi yang dihasilkan pada sektor ini adalah tanaman padi,
jagung,kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, kedele dan kacang tanah.
Produksi
Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2007-2008(ton)
No
|
KOMODITI UNGGULAN
|
2007
|
2008
|
1
|
Padi
|
230.095,56
|
232.311,35
|
2
|
Jagung
|
15.110,50
|
19.408,48
|
3
|
Ubi Jalar
|
12.249,41
|
12.031,76
|
4
|
Ubi Kayu
|
12.149,00
|
16.409,90
|
5
|
Kedele
|
52,55
|
40,64
|
6
|
Kacang Tanah
|
1.187,25
|
1.769,15
|
Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa komoditi tanaman pangan unggulan selama tahun 2007-2008 Yng mengalami
peningkatan yaitu komoditi padi,jagung,ubi kayu dan kacang tanah, sedangkan
komoditi ubi jalar dan kedele mengalami sedikit penurunan. Padi sebagai
komoditi unggulan di Kabupaten Tanah Datar berperan penting secara strategis
dan politis, terutama dalam pengalaman dan ketahanan pangan oleh karena itu
memerlukan perhatian khusus baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
- TANAMAN HOLTIKULTURA
Produksi pertanian di Kabupaten
Tanah Datar cukup menjanjikan, komoditi Hortikultura juga mempunyai potensi
yang cukup besar di kembangkan sebagai usah agribisnis. Berdasarkan besarnya
pangsa pasar, nilai ekonomis, luas areal, produksi dan kesesuaian agro-ekologi.
Maka dapat di kelompokkan sejumlah komoditas unggulan nasional dan daerah
antara lain kentang, kubis, cabe merah, bawang merah dan tomat. Untuk bisa
meningkatakan produksi komonitas ini, perlu mengetahui kecamatan/daerah di
Tanah Datar yang menghasilkan komoditas tersebut sehingga dapat dikembangkan.
Sentra
Produksi Beberapa Komoditas Sayuran
Kabupaten
Tanah Datar tahun 2008
No
|
Komoditas
|
Wilayah Sentra Produksi
(kecamatan)
|
1
|
Cabe
|
Seluruh kecamatan
|
2
|
Daun bawang
|
Kec. X koto, Batipuh, Pariangan,
Salimpaung
|
3
|
Tomat
|
Kec. Tanjung baru, Slimpaung,
Lintau
|
4
|
Kubis
|
Kec. X Koto,Salimpaung
|
5
|
Bawang merah
|
Kec. Pariangan, Batipuh, X Koto
|
6
|
Bucis
|
Kec. X Koto
|
7
|
Sawi
|
Kec. X Koto
|
8
|
Kentang
|
Kec. X Koto
|
9
|
Wortel
|
Kec. X Koto
|
10
|
Terung
|
Kec. X Koto. Sungai Tarab
|
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui daerah/kecamatan yang dapat dikembangkan sehingga produktivitas
produktivitas dapat ditingkatkan dan kesejahteraan petani dapat membaik.
Komoditas hortikultura yang terdiri
dari tanaman buah-buahan, sayur-sayuran merupakan komoditas yang sangat
prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi cukup besar di Kabupaten Tanah
Datar.
Produksi
Komoditi Hortikultura
Kabupaten
Tanah Datar Tahun 2007-2008(ton)
No
|
Komoditi
|
||
2007
|
2008
|
||
1
|
Cabe
|
5.479,40
|
6.679,60
|
2
|
Tomat
|
4.997,50
|
5.883,40
|
3
|
Kubis
|
10.425,10
|
15.935,40
|
4
|
Buncis
|
4.012,10
|
2.925,50
|
5
|
Wortel
|
4.039,10
|
5.156,80
|
6
|
Bawang daun
|
5.500,50
|
8.000,10
|
7
|
Sawo
|
15.427,00
|
12.661,00
|
8
|
Alpokat
|
4.794,00
|
7.974,50
|
9
|
Durian
|
4.281,00
|
4.692,60
|
10
|
Rambutan
|
1.213,00
|
1.285,30
|
11
|
Pisang
|
4.450,00
|
6.554,00
|
Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa pada tahun 2007 dan tahun 2008 menunjukkan terjadi peningkatan sebagian
besar produksi hortikultura. Secara umum terjadi fluktuasi produksi pada
komoditi buah-buahan, hal ini disebabkan karena perubahan iklim yang
mempengaruhi inisiasi.
Luas Tanam,
Produksi dan Produktifitas Komoditi Sayuran
Di Kabupaten
Tanah Datar Tahun 2008
No
|
Jenis Produksi
|
Luas Tanam
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Produktivitas
(Ton/Ha)
|
1
|
Cabe
|
1.177
|
6.979,6
|
4,34
|
2
|
Tomat
|
300
|
5.883,4
|
11,43
|
3
|
Pisang
|
531
|
6.554,0
|
31,0
|
4
|
Bawang daun
|
780
|
8.000,1
|
9,54
|
5
|
Rambutan
|
483
|
1.285,3
|
12
|
6
|
Kubis
|
561
|
15.593,4
|
32,95
|
7
|
Buncis
|
601
|
2.925,4
|
4,07
|
8
|
Wortel
|
329
|
5156,80
|
15,17
|
9
|
Durian
|
849
|
4.492,6
|
25
|
10
|
Alpokat
|
652
|
7.947,5
|
27
|
11
|
Sawo
|
516
|
12.661,0
|
38
|
Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa pada tahun 2007 dan tahun 2008 menunjukkkan peningkatan sebagian besar
produksi hortikultura. Komoditas buah-buahan di Kabupaten Tanah Datar mempunyai
keunggulan komperatif untuk di kembangkan, antara lain: sawo, pisang, alpukat,
rambutan dan durian. Sawo merupakan komoditas buah-buahan spesifik karena
kesesuaian agro-ekologi yang tinggi.
3.2 ANALISIS S.W.O.T
Pada analisis SWOT ini menggambarkan
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman proyek yang akan dipergunakan
untuk perusahaan seperti di bawah ini:
STRENGHTS (S)
|
WEAKNESS (W)
|
|
Kondisi
internal
Kondisi
Eksternal
|
- Keadaan
alam yang mendukung, tanah yang subur.
- Area
pertanian yang luas
-
Sumberdaya pertanian yang cukup banyak
|
-
Rendahnya tingkat pengetahuan dan pendidikan petani
- Tenaga
kerja yang tidak terdidik
- Minimnya
modal
-
Peralatan pertanian yang digunakan masih tradisional
-
Kurangnya komunikasi yang tercipta antara pemerintah dengan masyarakat
|
OPPORTUNITIES (O)
|
SO
|
WO
|
- Bisa menghasilkan
produk unggulan
- Bisa
mengembangkan usaha pertanian menuju usaha agrobisnis
|
-
Menghasilkan unggulan yang bisa di promosikan ke daerah lain
- Dapat
memperluas lapangan kerja dengan mengembangkan usaha pertanian menuju
agribisnis
|
- Melakuan
penyuluhan, pelatihan dan bimbingan terhadap petani
-
Mempermudah petani dalam memperoleh modal dan memberikan tingkat suku bunga
yang rendah terhadap pinjaman yang diberikan kepada petani
|
THREATS (T)
|
ST
|
WT
|
- Cuaca yang
tidak mendukung/perubahan iklim
- Produk
pertanian mudah rusak/busuk
- Kurangnya
kesadaran petani untuk meningkatkan produktivitas( faktor malas)
- Masalah
hama
|
- Mengolah
hasil pertanian menjadi produk olahan, produk setengah jadi atau produk jadi
- Memberikan
motivasi kepada petani untuk meningkatkan produktivitas
- Memberikan
pertisida atau racun untuk pemberantasan hama yang mengganggu tanaman petani
|
-
Menggunakan peralatan
Pertanian yang modren/canggih
-
Menciptakan komunikasi yang baik antara petani dan pemerintah
|
BAB IV
IMPLIKASI
KEBIJAKAN
Pembangunan pertanian harus dapat
meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan daya saing dan kemandirian
pangan, untuk dapat mewujudkan harapan ini beberapa kegiatan strategis yang
harus di lakukan adalah:
Ø Reformasi
Agraria
peningkatan luas garapan ini di
perlukan program reformasi agraria. Reformasi agraria memerlukan keputusan
politik karena menyangkut berbagai aspek. Oleh karena itu perlu di lakukan
upaya serius dengan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.
Ø Perkembangan
Industri Agro
Pengembangan
agro industri memiliki prospek yang cerah untuk meningkatkan nilai tambah
produk pertanian. Walau masih banyak dijumpai kendala, denga kerjasama semua
pelaku usaha pertanian, diharapkan agro industri memeberikan kontribusi positif
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dimasa yang akan datang agroindustri
dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.
Ø Swasembada
Pangan
Ø Penggunaan
alsintan dan pemanfaatan air secara maksimal
Ø Dilaksanakannya
peningkatan produktivitas perhektar melalui perbaikan mutu benih, penerapan
pemakaian pupuk sesuai aturan dan pengendaliaan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT).
Ø Harus
dirubah sistem pertanian tradisional ke sistem moderen dengan penerapan
teknologi penerapan penangkaran benih, pergiliran varietas dan pola tana,
pemurnian varietas unggulan,spesifik lokasi dan penggunaan pupuk organik.
Ø Pemberian
dana penguatan modal masyarakat
Modal
merupakan kendala bagi petani, kurangnya modal yang mereka meliki sehingga
petani sulit mengembangkan usahanya sehingga produktivitas semakin menurun yang
berdampak pada menurunannya kesejahteraan petani, karena itu perlunya program
pemerintah yang memberikan bantuan modal kepada masyarakat dengan tingkat bunga
yang rendah.
Ø Pemberian
penyuluhan terhadap petani
Ø Perlu adanya
kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani,
Seperti: dukungan harga dasar gabah,
penyedian benih padi dan jagung secara nasional serta pupuk bersubsidi
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesejahteraan masyarkat merupakan
tujuan dari pembangunan ekonomi, indonesia sebagai negara agraris yang hampir
2/3 penduduk nya bermata pencarian sebagai seorang petani. Jadi tidaklah salah
jika pertanian menjadi motor penggerak perekonomian, yang mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat/petani, mampu memberantas kemiskinan, meningkatkan daya saing dan
kemandirian pangan. Untuk mewujudkan harapan tersebut perlu dilakukan beberapa
stategi diantaranya:
a. Reformasi
Agraria
b. Pengembangan
Industri Agro
c. Melakukan Swasembada
Pangan
Industri agro dapat menjadi
lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional karena:
a) Industri
pengolahan mampu mengubah kemampuan komparatif menjadi keunggulan kompetitif
b) Agroindustri
memiliki keterkaitan yang besar baik kehulu maupun kehilir sehingga mampu
menarik sektor lain.
c) Memiliki
basis bahan baku lokal (keunggulan komparatif)sehingga terjamin
keberlanjutannya.
d) Berpeluang
mengubah struktur ekonomi nasional dari pertanian ke industri.
2. SARAN
Melihat besar nya peranan sektor pertanian
dalam perekonomian maka perlunya perhatian yang besar dari semua pihak baik
dari pemerintah , swasta , lembaga penunjang lainnya termasuk para petani itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, Tanah Datar Dalam Anggka,2007
Badan Pusat Statistik, Tanah Datar Dalam Anggka,2008
Jhingan,Ekonomi dan Perencanaan, PT Raja
Grafindo Pe
No comments:
Post a Comment